Agriculture War Room (AWR) Pertanian Modren
Berbasis Teknologi
Narasumber:
Ir. Nieldalina, MSi
Agriculture War Room (AWR) adalah
ruang Kontrol Pembaharuan Pertanian berbasis teknologi informasi modern sebagai
pusat komando strategis pembangunan pertanian dalam menggerakan seluruh
stakeholder pertanian. AWR merupakan strategi baru Kementan untuk membangun
pertanian kita melalui pendekatan digital dan sekaligus membawa kita ke
Pertanian 4.0 guna tercapainya Kemandirian Pangan secara efektif dan efisien.
Sistem ini akan digunakan sebagai
pemicu tumbuh kembangnya produksi di atas angka rata-rata. Ketersediaan
data pertanian yang akurat sesuai dengan kondisi di lapangan ini
merupakan hal yang sangat penting dan memiliki peran strategis dalam penyusunan
program, kebijakan, dan pencapaian target pembangunan pertanian ke
depan. Di dalam AWR ini terdapat teknologi teleconference yang terhubung dengan
Balai Penyuluhan Peratanian (BPP) seluruh Indonesia, serta berbagai aplikasi
data pertanian
Peluncuran Sistem AWR
AWR telah
diluncurkan langsung oleh Kemntan dan teknologi ini nantinya akan menjadi alat
ukur dalam mengawasi sekaligus mapping area lahan nasional dan memastikan bahwa
ke depan tidak ada lagi perbedaan data statistik. Karena
semua sudah terpantau dengan akurat. Sistem AWR sudah dirancang secara
multiguna, terutama dalam memantau kondisi pertanian di tingkat Kecamatan dan
Desa. Sebagai petani juga tidak perlu membeli alat drone untuk melaporkan
sawahnya kepada Kementerian pusat karena telah mempunyai alat ukurnya yang
berbasis internet of thing atau sudah menggunakan artificial
intelligence.
Dengan adannya AWR ini diharapkan
dengan adanya kecanggihan AWR mampu meningkatkan semua produksi dengan kualitas
panen diatas rata-rata serta meningkatkan semua produksi dengan kualitas panen
di atas rata-rata. Terlebih, hasil tersebut bisa memenuhi ketersediaan pangan
nasional dan pasar global. Tentunya sesuai dengan tujuan produksi pangan utuk
meningkatkan ekspor pangan menjadi tiga kali lipat
Tanggapan Mengenai Sistem AWR
Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi upaya Kementan
dalam memajukan pertanian Indonesia. Inovasi yang diciptakan ini masuk kategori
maju, mandiri, dan modern dengan adanya kecanggihan AWR dapat dipertahankan dan
bahkan bisa lebih maju lagi karena teknologi sejatinya terus berkembang. AWR
menggunakan data Satelit Sentinel 2 dengan resolusi 10 meter x 10 meter
sehingga bisa diketahui luas bahan baku di suatu desa dan berapa kebutuhan
pupuknya. Nantinya di setiap BPP juga akan dipasang CCTV untuk memantau kondisi
lahan. Saat ini sudah terpasang sekitar 300 titik dan tahun depan diharapkan
selesai di 5 ribu kecamatan.
AWR akan menyediakan informasi terkait pertanian mulai dari padi,
pangan, perkebunan, peternakan, termasuk informasi harga. Kedepan, petani
maupun kelompok tani bisa menginput data real time, misalnya di
suatu daerah berapa kebutuhan pupuknya. Sebagai penanggungjawab konten terkait
AWR, Kepala Balitbangtan akan terus melengkapi informasi yang ada di dalam AWR.
Ke depan output dari AWR bisa diakses publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar