- HIMASEKTA FP-UNAND

Senin, 16 Maret 2020

PERTANIAN MASUK SEKOLAH (PMS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN REGENERASI PETANI
Narasumber : Dr.Ir. Zul Irfan, Ms
            Sudah tahu program pemerintah khususnya dibidang pertanian tahun 2019 lalu? Ini dia sebuah program pemerintah sebagai upaya dalam hal regenerasi petani yang saat ini menjadi kondisi yang harus dilakukan untuk pembangunan pertanian kedepannya, program ini dinamakan Pertanian Masuk Sekolah (PMS).
Pembagunan pertanian seharusnya menjadi perhatian semua pihak dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatannya. Pemerintah sebagai regulator dan fasilitator dalam hal pembangunan pertanian, semakin banyak masyarakat yang terlibat maka akan semakin maksimal pembangunan pertanian di Indonesia. Bidang pertanian saat ini banyak dilakukan oleh penduduk usia tidak produktif sehingga dalam hal penyerapan teknologi petani masih mengalami kesulitan, sehingga untuk meningkatkan minat penduduk usia produktif atau generasi muda kementerian pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan meluncurkan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS).
            Pertanian Masuk Sekolah (PMS) adalah kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan oleh siswa dan guru di lingkungan sekolah dibawah tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan Provinsi yang dananya bersumber dari APBN (pusat) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tahun 2019. Sasaran dari program ini ialah siswa SMA/SMK/MA di 34 provinsi yang masing-masing provinsi terdiri dari 2 sekolah. Tujuan dari program Pertanian Masuk Sekolah ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang budidaya pertanian, menumbuhkan semangat siswa menjadi agripreneur, serta meningkatkan ketersediaan dan akses pangan. Sekolah yang menjadi lokasi Pertanian Masuk Sekolah (PMS) memiliki kriteria, yaitu: sekolah berlokasi di ibukota provinsi atau kabupaten terdekat dengan ibukota provinsi, memiliki lahan/kebun sekolah minimal 500 meter persegi, terdapat sumber air untuk budidaya pertanian, diutamakan yang memiliki ekstrakurikuler pertanian, pihak sekolah (guru dan siswa) proaktif dan bersemangat, serta mempunyai lahan untuk membangun rumah bibit minimal 15 meter persegi.
            Aktivitas yang dilakukan siswa untuk melakukan Program Pertanian Masuk Sekolah ini antara lain kurikulum kecakapan hidup (lifeskill) dimana siswa akan diperkenalkan dengan berbagai jenis sayuran dan tanaman yang akan dibudidayakan, dilatih dengan cara memploting lahan, cara pengendalian hama dan penyakit, serta siswa juga diberi penjelasan bagaimana besarnya manfaat dan nilai ekonomi hasil pertanian.

            Program ini bertujuan agar genersi muda mau menjadi petani yang menguasai teknologi terbarukan, serta menjadi cara untuk regenerasi petani. Masalah yang hingga saat ini masih dihadapi pertanian Indonesia ialah petani yang ada sudah tidak lagi masuk kedalam usia produktif artinya diperlukan regenerasi petani agar pertanian Indonesia dapat selalu berkembang dan bertahan sesuai dengan perkembangan zaman, maka dengan adanya program Pertanian Masuk Sekolah ini merupakan suatu angin segar bagi pertanian Indonesia. Dengan memasukkan program ini kesekolah diharapkan mampu menciptakan rasa cinta generasi muda terhadap pertanian Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar