PERTANIAN MASUK SEKOLAH (PMS) SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN REGENERASI PETANI
Narasumber : Dr.Ir. Zul Irfan, Ms
Sudah tahu program pemerintah khususnya
dibidang pertanian tahun 2019 lalu? Ini dia sebuah program pemerintah sebagai
upaya dalam hal regenerasi petani yang saat ini menjadi kondisi yang harus
dilakukan untuk pembangunan pertanian kedepannya, program ini dinamakan
Pertanian Masuk Sekolah (PMS).
Pembagunan pertanian seharusnya menjadi
perhatian semua pihak dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap
kegiatannya. Pemerintah sebagai regulator dan fasilitator dalam hal pembangunan
pertanian, semakin banyak masyarakat yang terlibat maka akan semakin maksimal
pembangunan pertanian di Indonesia. Bidang pertanian saat ini banyak dilakukan
oleh penduduk usia tidak produktif sehingga dalam hal penyerapan teknologi
petani masih mengalami kesulitan, sehingga untuk meningkatkan minat penduduk
usia produktif atau generasi muda kementerian pertanian melalui Badan Ketahanan
Pangan meluncurkan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS).
Pertanian
Masuk Sekolah (PMS) adalah kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan oleh
siswa dan guru di lingkungan sekolah dibawah tanggung jawab Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi yang dananya bersumber dari APBN (pusat) Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian tahun 2019. Sasaran dari program ini ialah siswa
SMA/SMK/MA di 34 provinsi yang masing-masing provinsi terdiri dari 2 sekolah.
Tujuan dari program Pertanian Masuk Sekolah ini adalah meningkatkan pengetahuan
siswa tentang budidaya pertanian, menumbuhkan semangat siswa menjadi
agripreneur, serta meningkatkan ketersediaan dan akses pangan. Sekolah yang
menjadi lokasi Pertanian Masuk Sekolah (PMS) memiliki kriteria, yaitu: sekolah
berlokasi di ibukota provinsi atau kabupaten terdekat dengan ibukota provinsi,
memiliki lahan/kebun sekolah minimal 500 meter persegi, terdapat sumber air
untuk budidaya pertanian, diutamakan yang memiliki ekstrakurikuler pertanian,
pihak sekolah (guru dan siswa) proaktif dan bersemangat, serta mempunyai lahan
untuk membangun rumah bibit minimal 15 meter persegi.
Aktivitas
yang dilakukan siswa untuk melakukan Program Pertanian Masuk Sekolah ini antara
lain kurikulum kecakapan hidup (lifeskill) dimana siswa akan
diperkenalkan dengan berbagai jenis sayuran dan tanaman yang akan
dibudidayakan, dilatih dengan cara memploting lahan, cara pengendalian hama dan
penyakit, serta siswa juga diberi penjelasan bagaimana besarnya manfaat dan
nilai ekonomi hasil pertanian.
Program ini bertujuan agar genersi muda mau
menjadi petani yang menguasai teknologi terbarukan, serta menjadi cara untuk
regenerasi petani. Masalah yang hingga saat ini masih dihadapi pertanian
Indonesia ialah petani yang ada sudah tidak lagi masuk kedalam usia produktif
artinya diperlukan regenerasi petani agar pertanian Indonesia dapat selalu
berkembang dan bertahan sesuai dengan perkembangan zaman, maka dengan adanya
program Pertanian Masuk Sekolah ini merupakan suatu angin segar bagi pertanian
Indonesia. Dengan memasukkan program ini kesekolah diharapkan mampu menciptakan
rasa cinta generasi muda terhadap pertanian Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar