"HARAPAN INDONESIA DI HARI PANGAN SEDUNIA 2023?" - HIMASEKTA FP-UNAND

Selasa, 24 Oktober 2023

"HARAPAN INDONESIA DI HARI PANGAN SEDUNIA 2023?"

"HARAPAN INDONESIA DI HARI PANGAN SEDUNIA 2023?"


Sejak 1981 FAO menetapkan tanggal 16 Oktober sebagai Hari Pangan Sedunia, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu pangan global dan mempromosikan aksi untuk mencapai sistem pangan yang berkelanjutan. Tahun ini FAO mengangkat tema “Water is Life, Water is Food. Leave No One Behind” atau "Air adalah Kehidupan, Air adalah Pangan. Jangan Tinggalkan Siapapun" yang bermakna bahwa air memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya dalam menciptakan sumber pangan.

Namun, sudahkah kita berdaulat? 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangannya tentang tahun 2023 sebagai tahun yang penuh tantangan, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia. 

“Ini tahun yang berat bagi dunia, tak terkecuali Indonesia. El Nino, kenaikan suhu bumi, kemarau panjang yang menyebabkan gagal tanam dan gagal panen, hingga faktor geopolitik dunia telah mempengaruhi pasokan pangan."

Namun, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengantisipasi dengan menyiapkan cadangan beras yang cukup. Selain itu, jauh-jauh hari sebelumnya, infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan telah dibangun, mulai dari waduk, ribuan embung hingga jaringan irigasi. Dengan persiapan ini, Presiden Jokowi meyakini Indonesia akan mampu menghadapi segenap tantangan, baik sifatnya global maupun yang terjadi di kawasan, serta yang berlangsung lama sampai yang musiman.

Menurut BPS Produksi beras di Indonesia pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.

Pertanggal 19 Juni 2023 pemerintah memiliki cadangan beras sekitar 600,8 ribu ton, sementara estimasi kebutuhan beras nasional 2,57 juta ton per bulan atau sekitar 30,84 juta ton per tahun.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa ketersediaan beras sebagai pangan utama di Indonesia bisa menyeimbangi dengan kebutuhan konsumsi pangan masyarakatnya.

Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam situasi yang dihadapi El Nino, masih mengandalkan impor sebagai solusi. Dosen Universitas Wahid Haysim Semarang, Nugroho Widiasmadi, mengatakan “Kebijakan ketahanan pangan harus dimulai dengan pembangunan ekosistem berkelanjutan”. 

“Di negara kita telah terjadi degradasi lahan akibat pemakaian pupuk dan pestisida berlebihan sejak revolusi hijau tahun 1970 sampai saat ini.” Oleh sebab itu, Nugroho berpendapat, sebaiknya pemerintah mulai serius menyelamatkan ketahan pangan dengan kebijakan fundamental ciptakan kantong atau lumbung pupuk dan lumbung pakan untuk mengisi lumbung pangan.

Salah satu inovasi terbesar yang dikembangkan oleh Nugroho adalah Teknologi Biosoildam MA-11. Teknologi ini memiliki tujuan mulia, yaitu untuk mengkonsevasi tanah dan air dengan biaya terjangkau dan efisien. Inovasi ini dapat diaplikasikan dalam berbagai kondisi lahan, termasuk lahan tambang, lahan tandus, dan lahan yang tercemar oleh pupuk dan pestisida kimia.

 Konsep ini memberikan harapan untuk petani, terutama kelompok tani, dalam meningkatkan hasil panen pertanian mereka sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan daya dukung tanah. Dalam situasi global saat ini, perubahan iklim, tekanan ekonomi, dan dampak pandemi covid-19 mempengaruhi hidup kita. Teknologi Biosoildam MA-11 memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai tantangan ini. "Teknologi ini mampu menghadapi cuaca ekstrem, mengurangi tekanan ekonomi global, dan mendukung pemulihan ekonomi di tingkat desa,” tutupnya.

Harapannya, peringatan Hari Pangan Sedunia dapat menjadi perhatian semua pihak. Terutama untuk merumuskan dan menjalankan secara konkret langkah pencegahan atau mitigasi dan adaptasi agar bisa keluar dari ancaman krisis pangan.


Sumber :

Tomo Hakim, Bambang Dwiana. 16 Oktober 2023. Hari Pangan Sedunia dan Ancaman Krisis Global. RRI (Radio Republik Indonesia). 

Tim Redaksi CNBC Indonesia. 16 Oktober 2023. Jokowi : Ini Tahun Terberat Bagi Dunia!. CNBC Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar