- HIMASEKTA FP-UNAND

Senin, 18 November 2019

“REGENERASI  PETANI”
Agriculture Discussion Club (ADC) merupakan sebuah forum diskusi yang diselenggarakan Himasekta FP-Unand dengan mengangkatkan isu-isu di bidang pertanian. Untuk kesempatan ini isu yang diangkat mengenai “Regenerasi Petani”. Apa itu regenerasi petani? Bagaimana regenerasi petani saat ini? Dan apa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat generasi muda dibidang pertanian? maka akan disajikan dalam tulisan ini.

Pemateri : Ferdhinal Asful, SP, MSi dan Sapardi
“Generasi muda Indonesia saat ini masih menjauhi profesi sebagai petani, bahkan mahasiswa lulusan pertanian pun enggan menjadi petani”
Kata diatas merupakan gambaran generasi muda Indonesia saat ini, yang memandangkan pertanian sebagai sektor yang tidak menjanjikan untuk diusahakan, menjadi petani bukan merupakan profesi yang bisa menjamin kebutuhan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga pekerjaan di bidang industri akan lebih menjanjikan, ini menyebabkan orang beramai-ramai meninggalkan ciri agrarianya dengan anggapan tidak ada penghidupan yang layak didalamnya. Rendahnya keinginan menjadi petani dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang kurang baik atas situasi pertanian saat ini.
Pertanian Indonesia sedang mengalami tantangan yang serius. Tidak hanya dari menurunnya kualitas agroekosistem, membajirnya produk impor, stagnasi produksi, ditambah dengan menurunnya jumlah petani. Petani merupakan pihak paling depan dalam peningkatan produksi. Proses produksi mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, penyiangan, panen, hingga proses pasca panen dilakukan oleh petani. Maka jika ada program pertanian yang tidak berorientasi petani, kemungkinan besar program tersebut akan gagal atau tidak berkelanjutan. Petani yang dinamis terus melakukan transportasi dan selalu bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Regenerasi petani adalah petani yang memakai gagasan sendiri yang sesuai dengan kondisi zaman saat sekarang ini. Namun saat ini regenerasi petani tidak terjadi, karena penerus petani adalah orang-orang tua yang dahulunya bekerja di kota dan saat memasuki masa pensiun mereka kembali ke desa untuk bertani, sehingga petani yang telah berusia diatas 50 tahun sudah tidak produktif dibandingkan dengan petani berusia 30-an. Cara pandang yang dilakukan terhadap petani ini rutin dilakukan yang seharusnya pemikiran ini harus dihilangkan. Langkah – Langkah yang dilakukan untuk memperbaiki pandangan petani yaitu:
1.      Petani harus memiliki jiwa kreatif dan berani melakukan hal-hal inovatif sehingga petani dapat membantu dalam menciptakan sebuah ide yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari usaha yang dilakukan
2.      Petani harus memilih ide – ide yang out of the box dalam artian harus di luar pemikiran
3.      Petani harus temukan peluang dan harus melakukannya. Karena jika suatu peluang telah ada di depan mata tetapi petani tidak ada kemauan untuk melakukannya maka itu akan sia-sia.
Persoalan regenerasi petani tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor saja, karena persoalan pertanian dan petani meliputi lintas sektor-multidisiplin, harus ada upaya dan kerjasama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab seperti pemerintah, penyuluh, LSM (lembaga swadaya masyarakat), petani dan pihak-pihak yang berkepentingan. Upaya regenerasi harus menjadi kerja kolektif semua pihak. Untuk mendorong regenerasi petani perlu kebijakan yang holistik menyasar pada orangtua dan generasi muda. Hal yang paling penting dilakukan adalah membuat keluarga petani lebih sejahtera. Peningkatan akses dan kepemilikan lahan keluarga petani, peningkatan sarana dan prasarana termasuk sarana transportasi, serta kepastian penghasilan dengan kebijakan harga yang baik. Sehingga nantinya generasi muda tidak ragu lagi menjadikan petani sebagai cita-cita yang ia sebut dengan bangga tanpa harus merasa malu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar