"PERMASALAHAN PERTANIAN SKALA KECIL DI INDONESIA"
Pertanian hingga saat ini masih dinilai sebagai sektor penggerak perekonomian indonesia yang penting dan terbukti memiliki ketahanan yang paling tinggi pada saat terjadi dan pasca periode krisis ekonomi maupun krisis moneter. Di indonesia sendiri banyak sekali pertanian skala kecil dimana luas lahan untuk usahataninya yaitu <0,5 ha. padahal bisa dilihat bahwa pertanian merupakan salah satu sektor pembangunan pertanian yang dapat memicu timbulnya industri-industri besar yang nantinya akan memberikan masukan terbesar kepada pembangunan nasional. Keberhasilan sektor pertanian sebagai sektor yang handal dan tangguh tentunya tidak terlepas dari peran atau daya dukung seluruh aspek sehingga mendorong kemampuan yang cepat dari sektor ini untuk beradaptasi pada berbagai kondisi. Akan tetapi kalau dikaji lebih mendalam pada tingkat kegiatan usahatani masyarakat, ternyata masih banyak terdapat kekurngan atau adanya masalah disekitar proses kegiatan pembangunan pertanian. Menurut suprapto (1999), pengembangan kebijakan pertahanan yang ideal memerlukan dukungan hal-hal tersebut :
- Kebjakan makro yang konsisten
- Penguasaan teknologi
- Dukungan sarana dan prasarana
- Dukungan SDM
- Dukungan kelembagaan
Namun permasalahan-permasalahan dalam sektor pertanian ini jarang tersorot apalagi untuk pertanian skala kecil, sehingga petani di indonesia tidak bisa berkembang ataupun miskin jika dibandingkan dengan negara lain. berikut beberapa permasalahan pertanian skala kecil di indonesia saat ini :
- Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan
Salah satu faktor produksi penting dalam usaha tani adalah modal. Secara umum pemilikan modal petani masih relatif kecil, karena modal ini biasanya bersumber dari penyisihan pendapatan usaha tani sebelumnya. Untuk memodali usaha tani selanjutnya petani terpaksa memilih alternatif lain, yaitu meminjam uang pada orang lain yang lebih mampu (pedagang) atau segala kebutuhan usaha tani diambil dulu dari toko dengan perjanjian pembayarannya setelah panen. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan petani sering terjerat pada sistem pinjaman yang secara ekonomi merugikan pihak petani.
- Terbatasnya kemampuan dalam pengadopsian teknologi
Usaha pertanian merupakan suatu proses yang memerlukan jangka waktu tertentu. Dalam proses tersebut akan terakumulasi berbagai faktor produksi dan sarana produksi yang merupakan faktor masukan produksi yang diperlukan dalam proses tersebut untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Petani yang bertindak sebagai manajer dan pekerja pada usaha taninya haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan berbagai faktor masukan usaha tani, sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha yang dilakukan.
- Minimnya ketersediaan lahan dan masalah kesuburan tanah
Kesuburan tanah sebagai faktor produksi utama dalam pertanian makin bermasalah. Permasalahannya bukan saja menyangkut makin terbatasnya lahan yang dapat dimanfaatkan petani, tetapi juga berkaitan dengan perubahan perilaku petani dalam berusaha tani. Dari sisi lain mengakibatkan terjadinya pembagian penggunaan tanah untuk berbagai subsektor pertanian yang dikembangkan oleh petani.
- Keterampilan SDM yang masih minim
Dimana padasaat ini keterampilan petani yang sangat minim dalam perkembangan membuat pertanian kita mundur, petani yang belum tau tentang penguasaan teknik budidaya pada komoditas tertentu saja, sehingga membuat petani ataupun usahataninya tidak prosuktif.
- Masalah pasar dan tata niaga
Dimana permasalahan yang dihadapi yaitu tentang harga output usahatani yang diusahakan petani, dimana mereka tidak pernah memeperoleh harga yang wajar dan tempat penampungan yang tepat sehingga banyak dari petani yang menjual kepada pengumpul dengan harga yang murah dan merugikan petani. selain itu, penguasaan pasar dan informasi tentag akses pasar yang sangat kurang.
- Masalah informasi
Pada masalah teknologi ini masalah yang dihadapi petani yaitu info tentang teknologi yang sangat terbatas, sehingga teknologi tersebut tidak dapat digunakan secara masimal. selain ituminat petani untuk mencari informasi masih sangat lemah, karena rata-rata umur petani yang sudah lanjut sehingga sulit untuk mencari informasi secara mandiri.
MARI BERFIKIR KRITIS
Dari masalah tersebut adakah solusi yang bisa kita perbuat selaku mahasiswa sosial ekonomi pertanian? dan apakah masalah diatas merupakan masalah yang ringan (muda diatasi) atau berat (sulit diatasi) ?
Berikut ada beberapa isu yang terkait mengenai masalah tersebut:
- Peningkatan kemiskinan
bisa dilihat saat ini perbedaan jepang dengan indonesia, dimana para petani jepang memiliki gaji lebih besar daripada yang lain, sehingga petani disana sudah mampu mengatur modal untuk usahataninya. lalu bagaimana dengan indonesia? mereka banyak usahataninya yang kecil dan masih banyaknya petani yang kekurangan modal, sehingga mereka menggunakan hasilnya tersebut sebagai modal lagi (berputar saja), tanpa ada sesuatu hal untuk ditabung.
- Regenerasi petani yang minim
Mengapa bisa demikian ? padahal setiap tahun sarjana pertanian selalu ada bahka beribu-ribu sarjana pertanian di indonesia ini, tetapi mengapa masih juga bermasalah dengan regenerasi petani ? karena ajakan untuk menjadi petani milenial itu kurang. bagaimana sarjana pertanian mau jadi petani ketika harga produk pertanian selalu dibawah? bagaimana para sarjana pertanian mau menjadi petani jika petani selalu dinggap rendah dan paling bawah? bagaimana sarjana pertanian mau menjadi petani jika penghasilan yang didapatkan petani itu sangat minim? masih banyak lagi sebenarnya pernyataan terkait petani milenial, dan inilah yang harus menjadi sorotan bagi pemerintah untuk ditangani.
Divisi IT&Jurnalistik
HIMASEKTA FP UNAND
Sumber :
Materi pembelajaran pembangunan pertanian berkelanjutan
Maryam,Syarifah.2006. Identifikasi Permasalahan Pertanian Di Desa Padang Pangrapat, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Grogot. Universitas Mulawarman.
Apriyantono, Anton.2004. Pembangunan Pertanian Di Indonesia. Perpustakaan Sekretariat Jendral Kementrian Pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar